MIMPI
nama saya reja, saya pelajar kelas 8, saya tinggal dikampung sukma jaya. disana saya tinggal bersama kake dan nenek.mereka berkerja menjadi petani aku bukan cucunya yang satu satunya. masih ada keponakkan ku ica, raisah, dan agus. ayah ibuku berkerja diluar begri menjadi tkw dan pulangnya mereka setahun sekali bahkan lebih. walaupun saya tinggal bersama kake nenek ku, tapi aku gak bisa bermanja manja ria, karna kake dan nenek sudah tua. setra keponakkan saya masih kecil. bahkan belom sekolah.
saya ingin sekali seperti keluarga keluarga yang lain. yang selalu ada orang tuanya. yah tapi saya mengerti apa yang orang tua saya lakukan, mereka berkerja keluar negri demi saya juga. maka dari situ saya mempunyai cita - cita ingin membahagiakan mereka dengan tangan dan usaha saya sendiri
disekolahku aku mendapatkan rengkin 5 besar. dan dengan itulah aku bisa menlanjutan sekolah karna dibiayain oleh negara. biasiswa.
aku mempunyai sahabat ridwan, dia baik dan tak sombong, dia mau bermain dengan saya, yang sudah jelas saya bukan anak orang yang berana. padahal dia anak seorang RW , dan dia pun pintar. aku dan dia selalu berlajar bersama di waktu luang. aku berharap aku dan dia selalu berteman selamanya.
aku ingin sekali menjadi pemain gitar yang mahir, tapi kendalanya untuk membeli gitar dari mana uang ku ? masa aku tega minta uang dari orangtua ku ? buat makan aja susah. yah untung aja ridwan punya gitar dan dia pun mahir dalam memainkan senar-senar gitarnya. akupun belajar dari dia.
aku mulai mahir memainkan gitar karna dia. dan mulai dari sana aku mengumpulan sebagian uang saku ku untuk membeli gitar ku sendiri.
kurang lebih 2 bulan ku mengumpulkan uang, dari aku menjadi kuli dipasar yang angkat-angkat barang dan menjadi tukang koran sementara. akhirnya aku bisa membeli gitar. aku dan ridwanpun bermain bersama. ketika aku sedang nyayi- nyayi dengan ridwan di pinggir sawah nenek ku, ada seorang pria melihat kami dan mendekati kami dari kejauhan,. dia bertanya nama kami. dan meminta memaikan lagu yang tadi kami mainkan. kita liat dari raut wajahnya sangat bahagia mendengar musik yang kita bawa. dan dia menawarkan aku dan ridwan untuk manggung di acara perkawinan anaknya.
kebetulan besok itu hari sabtu jadi sekolahku gak ada kegiatan belajar mengajar, jadi aku dan ridwan menerimanya. dan diapun memberi alamatnya. besoknya kami manggung dikawinan anaknya. aku sungguh tidak percaya bahwa pria tersebut adalah ketua gubenur daerah kami. astaga akupun sangat gugup tapi ridwan meyakinkan bahwa kita bisa manggung. karna ini kesempatan bagus untuk memberitahuan kepada semua orang bahwa kita mempunyai bakat.
aku dan ridwanpun bernyanyi seperti yang diminta. saat sudah selesai menyanyi pak gubenur datang bawa temannya, dan mengenalkan kami kepdanya. ternyata dia seorang musisi. dan dia suka dengan aksi panggung aku dan ridwa. aku dan ridwan diajak konser dikota. tetapi aku masih ragu akan ijin kedua orang tua dan kake nenek aku. tapi mungkin ini jalan keluar dari lubang kemiskinan yang sedang ku hadapin.
aku meminta ijin kepada kedua orang tuaku dan kake nenek ku. tak kusangka mereka mengijinkannya. dan ridwapun seperti itu mendapatkan ijin dari orangtuanya.
lusa aku dan ridwan di jemput untuk ke kota. selama perjalanan perasaanku campur aduk, seneng, suka, dan takut. takut bahwa ini hanya tipuan semata.
tibalah kestudio rekaman, disana aku dan ridwan disuru nyanyi. aku dan ridwan mulai menyanyi. setelah rekaman selesai kami di ajak jalan jalan, di kasih makan. pokoknya seru. tapi aku masih kepikiran kepada keponakkanku semua. apa mereka sudah makan ? sedang apa mereka ? maka makanan ku sebagian aku bungukus buat mereka. bayaran rekaman pun lumayan besar. uang tersebut aku simpan baik baik.
aku dan ridwan di antar pulang, hati kami senang sekali. mendapatkan uang dan bisa menyalurkan hoby kami.aku langsung lari kerumah dan memberi uang tersebut kepada nenek ku. raut muka nenek sedih sedih bangga. tapi aku bangga ko dengan tangan ku bisa menghasilkan uang tanpa harus mencuri.
seminggu kemudia aku dengar diradio lagu ku dan ridwan menjadi the top. dan banyak yang meminta untuk memutarkan lagu kita. di tv pun seperti itu. pak produser kembali lagi kerumah aku dan ridwan dan memperpanjang kontrak yang ada serta memberi auang yang lebih untuk kita. akhirnya aku bisa membahagiakan kedua orang tua ku. mereka senang liat anaknya ada di tv dan suaranya ada di radio radio. tapi semua uang itu. aku serahkan kepada kedua orangtuaku dan kake nenek ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar